Senin, 08 Juni 2009

SKAMPER

SKAMPER

SKAMPER adalah sebuah daftar pertanyaan yang sangat ampuh untuk memicu pemunculan ide-ide baru, cara-cara baru dan pola-pola baru. SKAMPER diperkenalkan oleh Alex Osborn dan diperkaya oleh Bob Eberle, (tetapi saya dapat dari dosen kreativitas saya, baca Bu Ellya & pak Joko) dan merupakan singkatan dari:

S untuk Substitusi ? Apa yang bisa diganti ?
K untuk Kombinasi ? Apa yang bisa digabungkan
A untuk Adaptasi ? Ide mana yang bisa dipinjam?
M untuk Modifikasi ? Apa yang bisa dirubah sedikit ? atau mungkin di perbesar?
P untuk Penggunaan lain? Bisa dipakai untuk apa lagi ya?
E untuk Eliminasi? Apa yang bisa dikurangi?, bisakah diperkecil?
R untuk Reverse ? Bisakah dibalik? Ditata dengan cara berbeda? Diatur dengan cara lain?

Misalkan tantangannya adalah: ”Dengan cara apa saja kita dapat membuat pelatihan PLID jadi lebih menarik?
Mula-mula kita tentukan dulu komponen-komponen pelatihan PLID. Misalnya:
a. transportasi peserta,
b. tempat dan lokasi pelatihan
c. Tempat dan lokasi penginapan peserta
d. Materi pelatihan (studi kasus dan modul)
e. Nara Sumber
f. Fasilitator
g. Media pelatihan (ceramah, diskusi kasus)
h. Metoda penyampaian dan
i. Metoda Evaluasi

Kemudian, gunakan pertanyaan SKAMPER untuk menghasilkan berbagai ide baru yang bisa mengarah pada upaya untuk membuat pelatihan PLID lebih menarik. Sebagai contoh misalnya kita putuskan untuk memunculkan ide dari komponen ” Metoda Penyampaian, khususnya diskusi kasus":

* Apa yang bisa disubstitusi dari diskusi kasus? Diskusi bisa disubtitusi dengan obrolan, membuat puisi, karaoke, drama, interview, permainan peran, lomba poster, menciptakan permainan, bermain catur, lomba menggambar, merancang skenario film dsb.

* Bagaimana caranya meng-kombinasikan diskusi dengan metoda lain? Misal diskusi dengan bermain catur? Ini bisa misalnya dengan penetapan aturan, setiap satu langkah anak catur begerak si pemain harus menjawab sebuah pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan tersebut harus dirancang untuk memicu pemahaman baru tentang bahan diskusi. Pemain yang berhasil ”memakan” anak catur lawannya berkewajiban menerangkan sebuah topik (yang juga sudah dipersiapkan) kepada lawan main caturnya. Begitu permainan catur selesai ke dua pemain harus sudah mengerti seluruh topik bahasan yang direncanakan. Ini hanya misalnya saja. Anda bisa membuat berbagai aturan tambahan.

* Apa yang bisa diadaptasikan (ditiru) dari cara penyampaian informasi oleh orang lain (sehingga diskusi bisa lebih menarik)? (misalnya dari iklan TV shampoo dengan merek tertentu)

* Apa yang bisa di modifikasi dari metode pembahasan dengan diskusi kasus? Modifikasi ini bisa objeknya (yakni diskusi kasusnya), ataupun komponen penyusunnya misalnya kata ”diskusi kasus”. Dari objeknya yang bisa dimodifikasi misalnya diskusi bukan hanya melibatkan peserta latih, tetapi mengikut sertakan juga tukang becak yang kebetulan mangkal di depan gerbang lokasi pelatihan. Dengan adanya peserta tak terduga semacam itu, diskusi bisa lebih produktif karena ide bapak tukang becak bisa memunculkan pemikiran yang mungkin selama ini tidak pernah terlintas di kepala peserta latih maupun nara sumber. Dari kata ”diskusi kasus”, bisa dilakukan modifikasi pada ”kasus” dirubah jadi ”kaktus” dengan menambah secara bebas dengan huruf ”k dan t”. Dari kata ”kaktus” kemudian bisa muncul gambaran padang pasir di Meksiko (tempat hidup kaktus), dan karena padang pasir itu identik dengan panas, maka muncul ide diskusi cepat (supaya tidak kepanasan). Jadi dibuat diskusi yang hanya 10 detik untuk setiap sub topik kecilnya. Dalam 10 detik harus sudah ada kesimpulan. Ini bisa diatur dalam bentuk diskusi berpasangan (10 detik), dan terus berganti pasangan sehingga akhirnya semua peserta bisa berdiskusi dengan semua orang, dan terakhir hasilnya harus dipaparkan dalam 10 detik juga.

* Penggunaan lain apa yang bisa dimanfaatkan dari diskusi kasus? Bisa saja diskusi kasus digunakan untuk menjalin pendapat orang kebanyakan. Jadi awalnya peserta latih berdiskusi di dalam ruangan (dengan dipimpin fasilitator), kemudia peserta ditugaskan ke luar ruangan dan mencari 3 orang awam di sekeliling tempat pelatihan dan mendiskusi topik dengan orang-orang yang betul-betul tidak berlatar belakang sebagai peserta latih, dan dalam waktu 1 jam peserta latih kembali ke ruangan, kemudian mendiskusikan kesimpulan dari diskusi ”diluar” yang telah mereka lakukan.

* Hal-hal apa yang bisa dieliminasi (dihilangkan) dari diskusi kasus? Mungkinkah menghilangkan kursi dari ruang diskusi sehingga semua peserta duduk di lantai? Atau menghilangkan kertas catatan dalam diskusi (artinya peserta sudah siap di luar kepala) apapun bahan yang akan didiskusikan? Bisa saja ”suara peserta latih” yang dihilangkan, sehingga diskusi harus dilakukan dengan tulisan dan gambar saja?

* Apa saja yang bisa dibalik (reverse) dalam proses diskusi kasus? Bisa saja peserta latih diwajibkan menggunakan baju secara terbalik selama diskusi, dan hanya peserta yang sudah ngeh dengan topik boleh membalik bajunya lagi sedengakan yang masih belum ngeh baju tetap dipakai terbalik. Atau bisa saja topik diskusi yang dibalik. Misalnya topik tentang kebijakan pembangunan dilakukan oleh Bupati Bp. ABC itu telah berhasil mengurangi perusakan hutan sampai 10%, bagaimana kalau dibalik jadi kebijakan Bupati Bp. ABC justru meningkatkan luasan coverage hutan menjadi lebih luas 10%, apa yang terjadi dengan masyarakat yang sedang bingung cari lahan untuk penanaman kopi mereka?. Pembalikan bisa juga dilakukan dalam penggunaan ruangan diskusi. Kalau biasanya sebagian besar waktu diskusi habis di dalam ruangan, bagaimana kalau diskusi justru sebagian besar dilakukan di luar ruangan (di pasar, di toko, di kantor pemerintahan sekitar lokasi), dan baru pada saat harus diadakan ”pemurnian” dan pengambilan kesimpulan peserta masuk ruangan diskusi.


Begitu kita sudah melakukan SKAMPER, maka berbagai ide muncul, untuk kemudian dimurnikan lagi dan dicari jalan untuk pelaksanaan atau aplikasinya. Apabila sebuah ide sudah benar-benar dipilih maka langkah selanjutnya adalah memunculkan pertanyaan:”Dengan cara apa saja ide tersebut bisa dimanifestasikan menjadi sebuah kenyataan?”. Dengan menjawab pertanyaan tersebut maka, akan muncul berbagai ide baru, cara baru ataupun pola-pola baru untuk menjawab tantangan yang sudah dituliskan sebelumnya. Kunci sederhana dalam melakukan latihan menggunakan SKAMPER adalah kebebasan berpikir, berpikirlah secara liar. Semakin liar cara berpikir kita semakin banyak ide yang akan muncul. Sebagai peringatan untuk anda. Musuh utama kreativitas adalah editing, cancelling dan judging. Jadi langkah awal untuk melakukan SKAMPER ada kesepakatan untuk tidak melakukan editing, cancelling ataupun penghakiman pada saat ide-ide baru sedang dimunculkan. Ada saatnya nanti ide-ide tersebut harus dimurnikan, tapi bukan sekarang, bukan saat ide-ide itu baru muncul.

SKAMPER jelas adalah alat untuk melompatkan pemikiran anda. SKAMPER memang benar-benar the JUMPER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar